Bg

Berita

Manajemen Pembiayaan SMK Muhammadiyah Kartasura

13 December 2023

oleh: Bima Agvia Putra dan Rahya Dandik Prawita

ABSTRAK

Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan proses pengaturan dan pengelolaan biaya secara efektif dan efisien dalam usaha pembiayaan pendidikan. Biaya pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsi dan menganalisis hal-hal yang berkenaan dengan: rencana kerja dan anggaran pendidikan, penggunaan pembiayaan pendidikan, dan pengawasan pembiayaan pendidikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian: bendaharawan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: proses penyusunan anggaran dilaksanakan oleh kepala sekolah, dengan melibatkan wakil kepala sekolah, ketua jurusan, bendaharawan, guru senior, dan komite sekolah. Penggunaan pembiayaan pendidikan ditinjau dari sisi keuangan, bahwa semua jenis pengeluaran untuk kegiatan pendidikan pada sekolah harus diketahui bersama baik oleh kepala sekolah maupun pihak-pihak internal sekolah yang terlibat dalam proses penyusunan RAPBS. Pengawasan pembiayaan pendidikan pada SMK Muhammadiyah Kartasura dilakukan oleh kepala sekolah. Sistem pengawasan yang dilakukan adalah dengan cara mengamati setiap pemasukan dan pengeluaran dana. Pemantauan atau pemeriksaan dengan melakukan pengamatan secara tidak langsung misalnya setiap pengeluaran dana harus atas persetujuan kepala sekolah atau bendaharawan. Pemeriksaan keuangan juga dilakukan dengan cara memeriksa laporan keuangan pada setiap kegiatan yang dilakukan, yang diserahkan oleh wakil kepala sekolah atau bendaharawan.

Kata kunci: Manajemen dan Pembiayaan Pendidikan

PENDAHULUAN

Upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui proses pendidikan pihak pemerintah melakukan berbagai kebijakan, di antaranya peningkatan sarana dan mutu pendidikan. Kerjasama pihak pemerintah dengan pihak swasta dan masyarakat tidak merupakan suatu sistem yang lepas. Hubungan pemerintah, masyarakat, dan swasta merupakan hubungan yang tidak terpisahkan dalam peranannya meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, baik dalam pembiayaan maupun tenaga dan fasilitas.

Nilai ekonomi pendidikan dapat dilihat dari sumbangan atas manfaat terhadap pembangunan sosial ekonomi melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap, dan produktivitas. Bagi masyarakat, pendidikan bermanfaat untuk memperkaya kehidupan ekonomi, politik, budaya, dan memperkuat kemampuan dalam memanfaatkan teknologi demi kemajuan di bidang sosial ekonomi. Adanya manfaat yang begitu luas dan dapat meresap ke berbagai bidang, maka pembiayaan pendidikan seyogianya harus menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat sesuai dengan tuntutan perubahan dan pembaharuan yang terus mengalami perkembangan.

Pendidikan memiliki fungsi dan potensi untuk melakukan berbagai persiapan menghadapi perubahan dalam masyarakat sesuai dengan tuntutan era globalisasi. Fungsi pendidikan dalam rekayasa perubahan sosial inilah yang belum memperoleh perhatian yang memadai. Kebijaksanaan pendidikan saat ini masih berorientasi pada status quo dibanding pada fungsi transformatif. Kultur adaptif masyarakat pasca modern, menantang untuk menyajikan setiap pendekatan dalam pendidikan yang bersifat interdisipliner, integralitis, serta fleksibilitas yang tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu sub pendidikan dalam peran dan fungsi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam proses kegiatannya membutuhkan manajemen pendidikan yang efektif.

Upaya menyelenggarakan dan meningkatkan sistem pendidikan yang berkualitas tersebut, tidak hanya bertumpu pada manajemen yang baik tetapi juga tergantung pada faktor pembiayaan. Pembiayaan merupakan komponen yang sangat penting, dan dapat dikatakan proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa dukungan anggaran. Supriadi (2006:3) mengatakan bahwa: perencanaan pendidikan, pemahaman tentang anatomi dan problematika pembiayaan pendidikan baik pada tingkat makro maupun mikro sangatlah diperlukan.

Merujuk pada pernyataan di atas, masalah anggaran merupakan hal yang cukup mendasar. Seluruh komponen pendidikan erat kaitannya dengan komponen biaya, meskipun tidak sepenuhnya masalah biaya akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas sekolah, terutama berkaitan dengan sarana, prasaranadan sumber belajar. Pendidikan yang berkualitas senantiasa memerlukan anggaran (biaya) yang relatif besar.

Pada dasarnya anggaran pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (inderect cost). Fattah ( 2005:23) mengemukan bahwa: Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (offortunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.

Mengacu pada pengertian di atas, dana pendidikan sebenarnya tidak selalu identik dengan uang (real cost), tetapi segala sesuatu pengorbanan yang diberikan untuk setiap aktivitas dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian, dana yang dikeluarkan sangat berhubungan dengan mutu pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam pembiayaan pendidikan dengan dana sebagai penunjang peningkatan mutu diperlukan pengelolaan yang terencana agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik dari pengelola tingkat pusat, daerah hingga ke tingkat satuan pendidikan.

Salah satu tujuan pelaksanaan manajemen pembiayaan adalah tercapainya produktivitas pendidikan, di mana produktivitas senantiasa dikaitkan dengan nilai ekonomi suatu kegiatan, yakni bagaimana mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber dana yang sekecil mungkin. Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam konteks produktivitas pendidikan, sumber-sumber pendidikan dipadukan dengan cara-cara yang berbeda. Perpaduan tersebut memerlukan teknik-teknik yang berbeda dan untuk menguasai teknikteknik tersebut dilakukan melalui proses belajar. Pendidikan dapat menjamin kehidupan yang lebih baik dalam kehidupan kemasyarakatan dan dapat memberikan andil terhadap peningkatan kemampuan secara ekonomis.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang secara khusus mempersiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil, terdidik dan profesional, serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mendukung kelancaran kegiatan sekolah tentunya membutuhkan biaya yang memadai dengan besarannya lebih banyak bila dibandingkan dengan kebutuhan sekolah menengah umum lainnya. Adapun sumber pembiayaannya antara lain dari: pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan sumber lain yang berasal dari dana hibah, pinjaman, dan dana unit produksi.

METODE PENELITIAN

Metode adalah suatu cara kerja yang dapat digunakan untuk memperoleh sesuatu. Sedangkan metode penelitian dapat diartikan sebagai tata cara kerja di dalam proses penelitian, baik dalam pencarian data ataupun pengungkapan fenomena yang ada (Zulkarnaen,W.,et al., 2020:229). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan dataobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian bendaharawan sekolah di SMK Muhammadiyah Kartasura. Teknik pengolahan data analisiskualitatif.

HASIL PEMBAHASAN

               Hasil Penelitian

Rencana Anggaran, Pendapatan pada SMK Muhammadiyah Kartasura

Sebelum melakukan kegiatan ataupun melaksanakan progress kegiatan maka perlu dilakukan yang dinamakan perencanaan atau suatu proses rasional yang sistematis dalam menentukan langkah atau proses alur kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti halnya di SMK Muhammadiyah Kartasura, sebelum memulai suatu kegiatannya selalu dilakukan perencanaan baik dalam suatu rapat koordinasi maupun rapat kegiatan. Setiap tahun ajaran baru SMK Muhammadiyah Kartasura melalukan persiapan langkahnya dengan diadakannya Koordinasi antara pihak manajemen sekolah dan komite sekolah yang didalamnya ada irisan masyarakat sekitar dan orang tua siswa. Perencanaan ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Rapat koordinasi ini setiap tahun dilaksanakan setiap sebelum tahun ajaran baru dimulai. Dalam rapat koordinasi ini dibahas kebutuhan kebutuhan organisasi dalam jangka waktu satu tahun kedepan. Di mana agar setiap kebutuhan dirinci dan di anggarkan supaya dalam pelaksanaannya sudah terprediksi dan masuk dalam anggaran pembiayaan. Dalam anggaran pembiayaan ini dituntukan untuk apakah biaya dikeluarkan, dimana anggaran tersebut akan dilaksanakan, serta kapan anggaran pembiayaan tersebut diperlukan dan dalam jangka waktu berapa lama akan dilakukannya, dan dengan cara bagaimana dilaksanakannya proses pembiayaanya.

Proses perencanaan pembiayaan atau manajemen pembiayan di SMK Muhammadiyah Kartasura adalah suatu kegiatan yang didalamnya tidak hanya merumuskan pelaksanaan pembiayaan operasional Pendidikan di SMK Muhammadiyah Kartasura akan tetapi merumuskan juga sumber dana dari proses pembiayaan itu sendiri karena, manajemen pembiayaan ini penting untuk menunjang terlaksananya kegiatan Pendidikan yang bertujuan agar tercapainya tujuan proses pendidikan di SMK Muhammadiyah Kartasura.

 Hasil dari proses wawancara yang dilakukan dengan P1 yang merupakan bendahara sekolah SMK Muhammadiyah Karatasura yang mengungkapkan:

“Pada setiap awal ajaran baru, kelulusan atau kenaikan kelas baru maka akan diawali dengan adanya pertemuan sekolah dengan warga dan orang tua siswa. Didalamnya ada pembahasan rencana misi serta visi sekolah baik dalam jangka pendek maupun menengah selama setahun kedepannya. Biasanya diisi oleh laporan perkembangan sekolah serta mengungkapkan kendala kendala yang di hadapi selama tahun sebelumnya. Kendala yang telah di hadapi akan dijadikan bahan ajar untuk pengambilan keputusan dimasa yang akan datang sehingga dapat dilalui dengan cepat tepat dan akurat.”.

P1 juga sekaligus mengatakan bahwa pada saat rapat koordinasi perencanaan keuangan sekolah dengan jangka waktu satu tahun kedepan sebagai berikut:

“Dalam acara rapat koordinasi tersebut manajemen sekolah dan wali murid saling bertukar pendapat mengenai pengembangan sekolah selama satu tahun kedepan. Apasaja yang menjadi harapan tiap tiap wali dan juga targetan apa yang akan dicapai oleh pihak sekolah. Di sini akan dibahas mengenai kisaran anggaran dan sarana penunjang yang dibutuhkan untuk memenuhi target dari rencana operasional. Akan saling tukar pendapat tentang kisaran urunan jika urunan itu diperlukan untuk menambah anggaran BOS yang akan di terima oleh sekolah. Dibahas pula tentang pengeluaran yang akan dihadapi seperti pengeluaran pembiayaan honor guru, biaya program sekolah, pemeliharaan dan penambahan sarpras, belanja sarana alat tulis atau ATK dan juga biaya biaya yang tak terduga yang mungkin akan ada dalam perjalanan selama satu tahun kedepan”.

Simpulan dari hasil wawancara di atas yang peneliti dapat analisa bahwa terdapat misi tujuan dan targetan yang akan dicapai oleh sekolah dalam merumuskan apa saja yang menjadi kebutuhan dan kekurangan dari pembiayaan atau keuangan sekolah selama satu tahun kedepannya. Dan juga ini merupakan salah satu sikap yang baik yang dimiliki sekolah dalam tahapan menuju sekolah yang terbuka dan berkemauan untuk maju guna mencapai sekolah unggulan.

Hasil dari rapat koordinasi tersebut akan menghasilkan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS), yaitu menghasilkan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sementara Sekolah (RAPBS) yang disusun pada setiap awal tahun pelajaran. Dalam rencana anggaran tersebut, biaya setiap program dan kegiatan untuk tahun anggaran yang direncanakan dijelaskan secara rinci berdasarkan jenis pengeluaran, yaitu perkiraan anggaran pembiayaan untuk tahun berikutnya. Hal ini harus di perjelas dikarenakan sumber pendapatan di SMK Muhammadiyah Kartasura berubah dari tahun ke tahun dengan kata lain tidak selalu sama dan tergantung dari sumber pendanaan dan tujuan pembiayaannya.

Selain memaparkan rencana anggaran pembiayaan tahun yang akan datang pada rapat tersebut juga melakukan penilaian atau asesmen untuk mengetahui apa saja yang mendukung dan menghambat sekolah yang dialami selama satu tahun sebelumnya.Semua masalah yang dihadapi dan dilewati akan diselesaikan sehingga tahun yang akan datang permasalahan tersebut tidak terjadi lagi dan penyelesaiannya harus lebih baik lagi. Tujuan dilakukannya asesmen tersebut adalah untuk mengungkap permasalahan, keterbatasan dan kesenjangan agar dapat memahami secara menyeluruh permasalahan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan anggaran rencana pendidikan.

 Hasil dari pertemuan ini sangat membantu dalam memberikan ide, solusi dan masukan agar dapat digunakan untuk perbaikan di tahun mendatang.

Berdasarkan penelitian di SMK Muhammadiyah Kartasura berkaitan dengan strategi manajemen pembiayaan sekolah swasta untuk menciptakan sekolah unggulan yang diperoleh dari wawancara dengan bendahara serta observasi dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi manajemen keuangan sekolah secara general diantaranya : 1). pimpinan manajeman atau kepala sekolah harus selalu berkoordinasi dengan seluruh masyarakat sekolah yaitu wakil kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah, tenaga pendidik dan orang tua siswa atau Masyarakat sekitar. 2). Menginisiasi pertemuan koordinasi disetiap tahun ajaran baru, atau sebelum dimulai. 3). Menyusun program anggaran pembiayaan yang berkaitan dengan pengeluaran anggaran sekolah seperti pembiayaan honor tenaga pendidik, pembiayaan Program kerja, belanja ATK, biaya pemeliharaan sarpras sekolah, dan biaya tak terduga yang keluar selama pelaksanaan operasional sekolah sampai tahun depan. 4). Menentukan sumber pembiayaan atau sumber pendanaan yang akan digunakan sebagai penunjang kegiatan operasional. 5). Melakukan rapat penyesuaian anggaran atau pembiayaan jika ada anggaran yang tidak sesuai atau ada perubahan dari rencana awal. 6) Melakukan asesmen penilaian untuk mengetahui kendala yang dihadapi sekolah pada tahun sebelumnya. 7) Memberikan solusi atau umpan balik atas upaya perbaikan dari tahun sebelumnya.

Sumber-Sumber Dana dan Pengelolaan manajemen Pembiayaan Anggaran Sekolah di SMK Muhammadiyah Kartasura

Diketahui bersama bahwa pendanaan atau pembiayaan merupakan komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Tanpa adanya dukungan pembiayaan maka akan sangat sulit terselenggaranya suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya manajemen pembiayaan harus dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya, karena tanpa manajemen pembiayaan yang baik maka penyelenggaraan kegiatan satuan Pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Begitupun yang dialami oleh sekolah swasta, tanpa didukung oleh pengelolaan keuangan dan manajemen pembiayan yang baik maka akan mengalami hambatan dan kerugian. Ini dialami oleh sekolah sekolah swasta khususnya di Kartasura, dalam beberapa tahun ini sudah ada beberapa sekolah yang mengalami kemunduran bahkan tutup karena tidak didukung oleh sumber pembiayaan yang baik serta manajemen pembiayaan yang buruk. SMK Muhammadiyah Kartasura merupakan salah satu sekolah yang bertahan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa komponen manajemen pembiayaan harus dimiliki dengan sebaik mungkin supaya dapat mendukung secara optimal dalam hal pencapaian tujuan dari satuan Pendidikan tersebut.

Ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh P1 selaku bendahara SMK Muhammadiyah Kartasura yang mengungkapkan sebagai berikut :

“Saya berpendapat bahwa manajemen pembiayaan merupakan komponen yang sangat principal yang harus dimiliki oleh suatu satuan pendidikan. Selain sumber dana yang harus mupuni, manajemen pembiayaan juga harus dikuasai agar dalam pelaksanaannya berimbang. Apalah artinya pendapatan yang besar jika dalam pelaksanaannya boros. Sebesar apapun pasti habis!. Tapi walaupun pendapatannya pas pasan jika dikelola oleh manajemen pembiayaan yang baik maka akan tepat sasaran dan dapat berjalan dengan optimal”.

Dari hasil yang dipaparkan dan diwawancarai di atas, menganalisis bahwa dalam sebuah lembaga pendidikan, khususnya di bidang keuangan dan keuangan, manajemen keuangan yang baik sangat diperlukan untuk mencapai tujuan, ataupun pencapaian misi dan target yang ditentukan oleh satuan pendidikan. Selain perlunya pengelolaan keuangan yang baik, setiap pengelola satuan pendidikan atau sekolah akan merasakan kebutuhan dana untuk menjalankan pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari dan pengembangan rencana strategis dari program serta misi sekolah yang berkelanjutan. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan sekolah maka semakin banyak pula dana atau pembiayaan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kreativitas setiap pengelola manajemen satuan pendidikan atau sekolah dalam memanfaatkan sumber dana dari berbagai sumber akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan seluruh program dan kegiatan sekolah, ataupun pembiayaan lainya di sekolah. Pada umumnya sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah, namun dana bantuan tersebut tidak serta merta cukup karena kebutuhan sekolah swasta seperti di SMK Muhammadiyah Kartasura.

Hal diungkapkan oleh P1 dalam hal penambalan ataupun penambahan sumber dana oleh sekolah, beliau mengatakan bahwa :

“Kita memang mendapat bantuan dana operasional dari pemerintah yang di biasa disebut BOS akan tetapi jumlah angka kebutuhan pembiayaan untuk sekolah lebih besar dari yang di peroleh dari BOS. Pembiayaan sekolah swasta seperti kita sangat berlainan dengan sekolah-sekolah negeri yang pembiayaan gaji tenaga pendidiknya dibayarkan oleh pemerintah. Kita masih harus mengeluarkan dana pembiayaan SDM yang tidak di tangung oleh BOS. Oleh karenanya jika hanya mengandalkan dana operasional dari BOS saja kita akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Bagaimana kita bisa unggul jika memenuhi kebutuhan saja kita tidak sanggup. Dalam memenuhi kekurangan dana pembiayan kita didukung oleh sumber sumber lain yang diusahakan oleh kepala sekolah dan komite sekolah. Dengan dukungan sumber pembiayaan ini kita bisa memenuhi kekurangan dari sumber BOS, kita bisa support kebutuhan lainya yang tidak didukung oleh BOS”

Dari hasil wawancara dan ungkapan di atas maka peneliti simpulkan bahwa dana bantuan operasional sekolah yang diberikan pemerintah untuk sekolah swasta belum dapat mencukupi dari keseluruhan kebutuhan sekolah. Seperti halnya kebutuhan pembiayaan SDM serta kebutuhan lainya yang belum dapat tercover oleh dana bantuan Pemerintah (BOS). Dalam mendalami kebutuhan yang dikeluarkan oleh sekolah swasta maka peneliti menanyakan Kembali kepada P2 selaku bendahara SMK Muhammadiyah 3 Bandung tentang apa saja pengeluaran yang diperlukan dalam pembiayaan :

“Adapun pengeluaran pembiayan yang dilakukan sekolah kita sesuaikan dengan seperti yang telah pemerintah tetapkan dengan istilah delapan standar nasional pembiayaan satuan pendidikan yaitu, 1) Biaya Gaji Pendidik atau Guru, 2) Biaya Gaji staff sekolah, 3) Pembiayaan pemeliharaan Sarana dan prasarana sekolah, 4) Pembiayaan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, 5) Pembiayaan kegiatan pembelajaran, 6) Pembiayaan kegiatan ekstrakulikuler siswa, 7) pembiayaan kegiatan kemasyarakatan dan 8) Pembiayaan lain-lain”.

Dalam hal pemenuhan kebutuhan pembiayaan operasional satuan Pendidikan, SMK Muhammadiyah Kartasura mempunyai strategi yang cukup efektif. Yaitu dengan cara mencari dan menggali dana atau sumber pembiayan yang berasal dari luar pemerintah. Dan dalam menggali informasi sumber mana saja yang diperoleh oleh SMK Muhammadiyah Kartasura peneliti menggalinya dengan melakukan hasil wawancara dari P1 yaitu bendahara SMK Muhammadiyah Kartasura yang mengungkapkan :

“SMK Muhammadiyah Kartasura memiliki beberapa Sumber pendanaan yang mendukung pembiayaan sekolah yaitu dari pemerintah atau biasa disebut BOS. Dan adapun untuk menutupi yang kurang dari dana bantuan operasional sekolah BOS yang di peroleh dari pemerintah, Kita memiliki sumber internal dan eksternal. Yang bersumber dari internal sekolah yaitu dana sumbangan pembiayaan Pendidikan (SPP), dana sumbangan dari orang tua atau wali, infaq , ada dana dari hasil SHU Koperasi sekolah. ini yang sangat membantu dalam menyediakan dana penunjang pembiayaan yang selama ini kita kurang dari dana bantuan pemerintah”.

Dari hasil proses penggalian informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat mengungkapkan bahwa sumber pendanaan dan pembiayaan yang terdapat di SMK Muhammadiyah Kartasura yaitu diantaranya meliputi : 1) Dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), 2) Penggalangan SPP, 3) Infaq, 4) Dana SHU Koperasi Sekolah.

Dalam meningkatkan kualitas mutu Pendidikan di SMK Muhammadiyah Kartasura dan dalam rangka meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Sekolah SMK Muhammadiyah Kartasura, karena dengan meningkatnya kepercayaan Masyarakat terhadap satuan Pendidikan atau sekolah akan meningkatnya pula partisipasi Masyarakat terhadap sekolah. Ini dapat menjadi point penting yang harus dimiliki oleh suatu satuan Pendidikan atau sekolah. Sekolah dalam pengertian di Masyarakat adalah suatu Lembaga Pendidikan yang dapat membawa dampak positif bagi lingkungan dan akan dianggap sebagai sumber perubahan kearah positif bagi Masyarakat yang berada disekitarnya. Dengan adanya sekolah Masyarakat mempunyai tempat yang dianggap sebagai tangga dalam meraih cita citanya. Sekolah merupakan tangga yang harus dilalui dalam menggapai cita cita tadi. Dengan bantuan Pendidikan dari sekolah maka mutu kualitas dari SDM Masyarakat dapat meningkat.

Akuntabiitas keuangan di SMK Muhammadiyah Kartasura berbentuk laporan setiap bulananya dan laporan setiap tahunnya. Laporan ini di berikan atau di tujukan kepada kepala sekolah dan juga Masyarakat sekolah dalam rapat koordinasi yang dilakukan setiap akhir bulannya ataupun setiap akhir tahun pembelajaran sebelum tahun ajar baru. Tim keuangan yang dipimpin oleh bendahara akan menyajikan data laporan kegiatan yang berhubungan dengan pembiayaan dari setiap kegiatan dan bagian, yang dilaporkan berupa pembuktian penerimaan, penyimpanan dan pembayaran kepada pihak-pihak yang bersangkutan yang kemudian dilaporkan bendahara pada rapat koordinasi.

Sedangkan untuk laporan pembiayaan dari kegiatan operasional sekolah yang dananya berasal dari bantuan pemerintah seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilaporkan secara online dan langsung melalui aplikasi ARKAS.

Manajemen pembiayaan adalah poin penting dalam keberlangsungan dari pengelolaan satuan Pendidikan atau sekolah. Dengan manajemen pembiayaan yang baik akan mengawal pengeluaran anggaran pembiayaan agar sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dan dianggarkan. Sehingga pelaksanaannya akan sesuai dengan harapan dan sesuai dengan apa yang di rencanakan di awal. Manajemen pembiayaan yang dilakukan di satuan Pendidikan sekolah SMK Muhammadiyah Kartasura diungkapkan dari hasil wawancara bersama P1 yaitu bendahara beliau mengungkapkan:

“Dalam mengelola dana atau manajemen pembiayaan kegiatan operasional Sekolah, kita melaksanakannya sesuai dengan rancana anggaran yang di tetapkan dalam rapat koordinasi di awal tahun ajaran (RAPBS). Selanjutnya kita melakukan pelaporan yaitu dengan buku laporan harian, buku laporan keluar masuk nya keuangan dan juga merekap pembiayaan yang sedang berlangsung. Selain buku laporan harian juga kami memiliki buku laporan bulanan yang isinya adalah keluar masuk keuangan hingga pembiayaan yang berlangsung selama satu bulan berjalan. Laporan ini dilaporkan kepada kepala sekolah dan komite sekolah. Diakhir tahun ajaran laporan bulanan ini dirangkum dan dilaporkan pada laporan tahunan”.

Dalam usaha untuk mendapat informasi tentang system pengawasan yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Kartasura, karena selain manajemen pembiayaan yang dilakukan dengan baik perlu juga dilakukan pengawasan yang memberikan rasa waspada kepada para penyelenggara manajemen pembiayaan. Dengan rasa waspada ini akan menjaga para pelaksana manajemen pembiayaan untuk tetap berada dijalur yang benar dan tidak berpikiran untuk melakukan penyelewengan ataupun korupsi. Berkaitan hal ini peneliti mengkonfirmasi langsung kepada P1 yang menguungkapkan :

“Dalam pelaksanaan pengawasan manajemen pembiayaan kita melaksanakannya dengan sangat hati hati. Kita selalu memberikan bukti transaksi baik itu berupa pemasukan dengan memberikan kuitansi ataupun pembayaran keluar dengan selalu meminta Slip transaksi atau bon yang dapat di pertanggungjawabkan. Hal ini guna mencegah hal hal yang dapat memberikan kesempatan kepada manajemen untuk bertindak negative dalam menyalurkan pembiayaan yang tidak seharusnya”.

Dari data-data yang di himpun dan pengawasan dilapangan di SMK Muhammadiyah Kartasura dikatahui bahwa pelaksanaan manajemen pembiayaannya dilakukan secara sistematis yaitu setiap transaksi yang terjadi selalu diminta bukti transaksi yang nantinya di rekap untuk dilaporkan kepada kepala sekolah dan komite guna diverivikasi dan selanjutnya di informasikan secara terbuka kepada orangtua atau wali siswa. Dalam laporan yang disampaikan terdapat rekapan transaksi keluar masuknya keuangan, serta memperlihatkan data manajemen pembiayaan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Dari sini memperlihatkan fungsi pengawasan yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Kartasura dilakukan dengan sangat baik, karena hal ini sangatlah penting dilakukan dalam menjaga keterbukaan informasi dan juga agar penyimpangan tidak mempunyai celah dalam pelaksanaan manajemen pembiayaan yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Kartasura.

Dari hasil proses penggalian informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat mengungkapkan bahwa sumber pendanaan dan pembiayaan yang terdapat di SMK Muhammadiyah Kartasura yaitu diantaranya meliputi : 1) Dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), 2) Penggalangan SPP, 3) Dari sedekah atau infaq, 4) Dana SHU Koperasi Sekolah.

Adapun dalam pelaksanaan manajemen pembiayannya SMK Muhammadiyah Kartasura ini melewati dan merujuk pada : pertama adalah RAPBS, selanjutnya pelaporan harian dari bendahara yang merupakan dipahami menjadi buku kontrol laporan pembiayaan, yang dalam pelaksanaannya buku laporan harian ini berfungsi sebagai rekap masuk dan keluarnya dana selama periode pembiayaan. pengawasan penggunaan anggaran pembiayaan yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Kartasura yaitu oleh komite sekolah dilakukan agar dalam pelaksanaannya tidak didapati penyalahgunaan dari penggunaan dana atau pembiaayan yang dilakukan di sekolah hal ini penting guna tercapainya tujuan dari pelaksanaan rencana Anggaran yang telah disepakati secara bersama dalam rapat koordinasi di awal tahun ajaran. Adapun pelaporan pelaksanaan dari manajemen pembiayan buku laporan harian dan laporan bulanan tadi disampaikan pada rapat koordinasi dan kepada komite sekolah yang selanjutnya komite sekolah dapat menyalurakan kepada para orangtua atau wali murid di SMK Muhammadiyah Kartasura.

Adapun pengawasasn akuntabilitas keuangan sekolah yang terdapat di SMK Muhammadiyah Kartasura dilakukan melalui:

 a. Buku Laporan Harian yang isinya adalah rekapan transaksi harian yang memperlihatkan laporan keluar masuknya alur kas dan saldo keuangan.

b.Buku Laporan Bulanan yang isinya rekapan transaksi selama satu bulan yang didalamnya akan mencakup proses dari manajemen pembiayaan yang dilakukan oleh sekolah. Buku laporan ini juga dilaporkan secara berkala kepada komite sekolah yang selanjutnya di sampaikan kepada orang tua wali.

c. Rapat Akhir tahun ajaran, didalamnya adalah evaluasi perjalanan pelaksanaan kegiatan selama setahun. Dan dilaporkan juga kegiatan yang berhasil sesuai rencana ataupun yang tidak terlaksana dengan menyampaikan kendala kendala yang dihadapinya. Rapat ini dihadiri oleh seluruh warga sekolah.

KESIMPULAN

Manajemen pembiayaan yang diterapkan di SMK Muhammadiyah Kartasura dapat disimpulkan berhasil baik ini ditunjukan dengan berjalannya kordinasi penyaluran dan pelaksanaan proses pembiayaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan manajemen dengan komite sekolah dan juga Masyarakat selaku pengawas dari pelaksanaan manajemen pembiayaan yang dilakukan sekolah.

Adapun Strategi manajemen pembiayaan yang dapat di ambil dari SMK Muhammadiyah Kartasura dalam meningkatkan mutu Pendidikan dengan adanya bantuan dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Karena dana bantuan yang diterima dari pemerintah belum bisa memenuhi kebutuhan anggaran pembiayaan sekolah swasta.

DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, O., Sonia, N. R., Darmawan, I. P. A., Abbas, D. S., Saputro, A. N. C., Poltak, H., Sundulusi, C., Darmawati, D., Harahap, E., & Sijabat, D. (2021). Manajemen Pembiayaan Pendidikan.

Ferdi, W. P. (2013). Pembiayaan pendidikan: Suatu kajian teoritis. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 19(4), 565–578.

Hasbi, R. P. A. C., & Mahmudah, F. N. (2020). Pengembangan Kurikulum Sekolah Berbasis Kewirausahaan Di SMA Negeri 1 Temon. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(2), 180–194.

Jaya, I. saputra. (2018). Strategi manajemen keuangan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di smp islam druju sumbermanjing wetan kabupaten malang.