Oleh Fatikah Suryaningrum dan Lutfiah Nur Destiana Putri
ABSTRAK
Manajemen keuangan sekolah merupakan keahlian suatu lembaga sekolah dalam merancang kegiatan secara terstruktur seperti merencanakan, melaksanakan, melaporkan, dan mempertanggungjawabkan aktivitas keuangan pendidikan agar berjalan dengan efektif dan efisien. Tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui manajemen keuangan dalam lembaga sekolah di PAUD Tunas Bangsa Patihan. Metode yang digunakan adalah Kualitatif deskriptif, dengan melakukan analisis dan pengambilan kesimpulan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, wawancara, dan pengumpulan dokumen yang relevan dengan penelitian. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah PAUD Tunas Bangsa Patihan. Hasil penelitian menyatakan bahwa PAUD Tunas Bangsa Patihan mempunyai langkah dalam manajemen keuangan sekolah mulai dari perencanaan sampai evaluasi. Pelaksanaan manajemen keuangan sekolah memiliki dua pembagian yakni penerimaan dana dan pengeluaran dana. Pembuatan laporan pertanggungjawaban dilaksanakan dalam dua tahap pelaksanaan yakni setiap bulan serta akhir tahun pelajaran, laporan dan pertanggungjawaban terkait BOP di bawah pengawasan kementrian agama sedangkan terkait infak dibawah PAUD Tunas Bangsa Patihan.
Kata Kunci : Manajemen, Pembiayaan, Lembaga Pendidikan, PAUD
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses di mana dan juga menanamkan pengetahuan dalam bentuk beberapa aspek perkembangan, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang. Pendidikan juga tentang pembentukan sikap anak, dll. Pendidikan adalah suatu usaha yang menuntut seorang anak dilakukan sejak lahir sampai anak berkembang secara fisik atau mental sehingga dapat berinteraksi dengan orang – orang dan lingkungan di sekitarnya, untuk pendidikan yang efektif, orang harus memulai pendidikan secara bertahap dari usia prasekolah. melalui keluarga dan kemudian dengan pendidikan akademik sejak usia dini sampai memasuki pendidikan di sekolah.(Damayanti, 2019)
Pendidikan Nasional merupakan sebuah tempat yang memiliki fungsi yakni untuk mengembangkan sumber daya manusia yang akan memiliki kecerdasan dan persiapan yang baik dimasa yang akan datang. Membahas perihal dunia pendidikan tak lepas dari sebuah lembaga pendidikan sebagai perantara dalam mengembangkan anak baik usia dini hingga usia dewasa. Indonesia memiliki berbagai macam lembaga pendidikan sesuai dengan jenjang usia anak seperti Taman kanak – kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi.
Dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan tentunya memerlukan pembiayaan karena terdapat keperluan terkait dana baik dalam nominal besar maupun kecil. Keuangan merupakan hal yang menentukan kemajuan lembaga selain itu keuangan merupakan salah satu faktor penentu berjalannya aktivitas dalam pembelajaran beserta kegiatan lainnya. Manajemen keuangan ialah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengelompokan, pelaksanaan, dan pengendalian pencarian dana dengan biaya yang seminimal mungkin dan menggunakan dengan efektif dalam kegiatan organisasi. Manajemen keuangan sekolah merupakan salah satu kegiatan terkait pembiayaan kegiatan lembaga pendidikan yang mewajibkan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan (pengelolaan keuangan), mempertanggungjawab kan serta mengevaluasi secara terkelola dan terbuka. Apabila dalam tahapan – tahapan yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) maka kebutuhan sekolah dapat terpenuhi dan terwujud dengan efektif. Lembaga sekolah akan berhasil jika dapat memanajemen keuangan secara efektif dan efisien. Sehingga dengan adanya manajemen keuangan yang baik maka akan menghasilkan kegiatan yang terencana dan terlaksana serta menghasilkan lulusan siswa yang unggul. Manajemen keuangan merupakan salah satu pendukung keberhasilan sekolah, salah satu sekolah yang memiliki manajemen keuangan yang baik yakni PAUD Tunas Bangsa Patihan.
Komponen pembiayaan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup biaya operasional dan biaya personal. Biaya operasional dipakai untuk honor pendidik dan tenaga kependidikan serta sumbangan yang melekat, penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, pengadaan dan pemeliharaan sarana-prasarana, serta pengembangan SDM. Biaya personal berasal dari SPP, pemerintah pusat, pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat, dan atau pihak lain yang tidak mengikat. Kemudian, Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan forum PAUD diubahsuaikan dengan peraturan perundang – undangan.
Pelaksanaan pembiayaan sekolah merupakan pelaksanaan manajemen pembiayaan pendidikan di PAUD Tunas Bangsa Patihan dalam prosesnya melakukan berbagai perundingan hasil RAPBS. Dalam pelaksanaannya pimpinan mengatur bagaimana penerimaan keuangan dapat digunakan sebagaimana semestinya. Serta mengatur bagaimana pengeluaran dan penerimaan untuk dialokasikan kepada masing-masing bidang pendidikan sesuai dengan pembukuan pengeluaran dan penerimaan yang bertanggungjawab oleh bendahara dan dilaporkan oleh pimpinan yayasan serta pengawas keuangan. Maka dapat di ungkapkan bahwa implementasi manajemen pembiayaan di PAUD Tunas Bangsa Patihan sudah baik. Manajemen Pembiayaan yang dilakukan bersifat transparan dan di laksanakan secara efisien. PAUD Tunas Bangsa Patihan termasuk sekolah unggul dengan jumlah murid yang relative banyak.(Setiawan, 2022)
Manajemen pembiayaan yang bersifat transparan membuat peneliti memahami gambaran manajemen pembiayaan secara detail. Agar seluruh Lembaga sekolah mencontoh penerapan manajemen pembiayaan yang ada di PAUD Tunas Bangsa Patihan. Sehingga penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran manajemen pembiayaan yang bersifat transparan di sekolah lainnya. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi dan referensi oleh madrasah lainnya dan dapat memberikan sumbangsih keilmuan bagi para pembaca.
Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost), biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan-kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pembelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.
Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diproleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur. Sedangkan anggaran dasar pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Belanja sekolah sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang jumlah dan proporsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dan daerah yang lainnya. Serta dari waktu kewaktu. Berdasarkan pendekatan unsur biaya pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran.(Nur Alawiyah Kharisma Yusuf, 2022)
LITERATUR RIVIEW
Istilah manajemen memiliki banyak makna, di antaranya pengelolaan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pembinaan, pengurusan dan lain sebagainya. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda, maka penulis perlu menjelaskan pengertian secara komprehensif. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan yang dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Manajemen keuangan ialah kegiatan yang meliputi perencanaan, pengelompokan, pelaksanaan, dan pengendalian pencarian dana dengan biaya yang seminimal mungkin dan menggunakan dengan efektif dalam kegiatan organisasi. Manajemen keuangan sekolah merupakan salah satu kegiatan terkait pembiayaan kegiatan lembaga pendidikan yang mewajibkan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan (pengelolaan keuangan), mempertanggungjawab kan serta mengevaluasi secara terkelola dan terbuka.
Manajemen keuangan atau disebut juga dengan manajemen pembiayaan pendidikan, yang merupakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan keuangan, pemanfaatan keuangan hingga pertanggung jawaban keuangan dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien Terdapat dua hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan yaitu (1) Manajemen keuangan merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan semua dana, dengan demikian dua kegiatan dalam manajemen keuangan di lembaga PAUD, yang pertama mencari sebanyak mungkin sumber keuangan tersebut, kemudian yang kedua, menggunakan semua dana yang tersedia atau diperoleh semata-mata untuk kepentingan penyelenggaraan pendidikan di PAUD. Penggunaan dan, dalam penggunaan dana maka haruslah efektif serta efisien. Selain itu, pada penggunaan semua dana haruslah tertib dan mudah dipertanggungjawabkan kepada seluruh pihak yang berkaitan.(Amin et al., 2022)
Tujuan akhir manajement PAUD adalah untuk tercapainya sebuah tujuan pendidikan dengan efektif dan efisien terhadap rencana yang telah dilakukan sebelumnya. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD. Standar pengelolaan PAUD merupakan pelaksanaan yang mengacu pada standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan. Kegiatan dalam standar pengelolaan ini sangat penting dilakukan untuk menjamin profesionalitas dari sekolah itu.(Ismail & Sumaila, 2020) Pengawasan merupakan langkah penentu terhadap apa yang harus dilakukan, sehingga pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Pengawasan merupakan suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan. Pengawasan berorientasi pada objek yang dituju (pendidikan) dan merupakan alat untuk menyuruh orang bekerja untuk menuju sarana yang ingin dicapai. Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi.(Nur Alawiyah Kharisma Yusuf, 2022)
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD adalah lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi pendidikan anak usia 0 sampai 6 tahun. PAUD dapat dibuat oleh pemerintah atau swasta dengan tujuan menjadi wadah bagi anak usia dini dan membantu orang tua dan anak mengembangkan potensi dan keterampilan anaknya sesuai dengan tumbuh kembangnya. Proses pendidikan di lembaga RA menitik beratkan pada perkembangan mental, sikap, pikiran dan perilaku anak agar dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan psikologis, kognitif dan motorik anak.(Nurhasanah et al., 2022)
Manajemen PAUD mencakup Efektifitas dan efisien. Efektif Dalam konteks manajemen PAUD, dapat diartikan dengan sebuah tercapainya semua program pendidikan yang dilakukan melalui penggunaan metode yang sesuai serta melibatkan segala komponen lembaganya, sehingga misi lembaga tersebut secara organisatoris dapat dicapai. b. Efisien Sebuah kegiatan dapat dikatakan efisien apabila penggunaan sumber daya yang minimal tapi hasilnya maksimal. Efisien berupaya membandingkan antara input dan output. Program pendidikan dianggap efisien apabila tujuannya dicapai dengan optimal melalui penggunaan biaya yang minimal.
METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif mengumpulkan data berdasarkan observasi, wawancara, dokumen, dan artefak lainnya. Analisis data dilakukan dengan tiga kegiatan, yaitu: a.) Reduksi data, b.) tampilan data, c.) dan menarik kesimpulan/verivikasi. Ketiga langkah tersebut dilakukan untuk memperoleh data yang valid, proses yang terukur dan terarah serta hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk meningkatkan validitas data, kami melakukan tindakan berikut: 1.) memeriksa tingkat keterwakilan, 2.)memeriksa pengaruh peneliti, 3.) triangulasi data, 4.) mengkonsolidasikan bukti, 5.) memeriksa kesenjangan Informasi yang didapatkan akan dikaitkan dengan beberapa dokumen pendukung.
Kegiatan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumen dilakukan secara langsung (offline) antara peneliti dengan pihak PAUD Tunas Bangsa Patihan pada tanggal 30 Oktober 2023, subjek penelitian adalah kepala PAUD Tunas Bangsa Patihan dengan narasumber yaitu Ibu Semi, S.Pd. Proses wawancara berjalan dengan baik, karena diberikan waktu khusus oleh beliau. Pengambilan data dan dokumen pendukung juga dimudahkan karena tujuan penelitian ini sudah dinyatakan dengan jelas sejak awal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan di PAUD Tunas Bangsa Patihan terkait manajemen keuangan lembaga sekolah adanya manajemen keuangan yang menunjang kemajuan sekolah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Proses pelaksanan manajemen keuangan memiliki 4 tahapan yaitu: pertama, perencanaan manajemen keuangan; perencanaan manajemen keuangan yang dilaksanakan oleh PAUD Tunas Bangsa Patihan dilaksanakan pada setiap tahun ajaran baru yang dimana pihak sekolah menentukan kegiatan apa saja yang akan dilakukan sesuai dengan kalender akademik yang akan datang. Proses perencanaan dilakukan oleh kepala sekolah, bendahara dan guru – guru yang mengajar, serta mengadakan rapat internal yang membahas terkait rapat akhir bulan dan merencanakan kegiatan pada ajaran mendatang menyesuaikan dengan kalender akademik.(Situmeang et al., 2022)
Dalam perencanaan program kegiatan operasional sekolah dalam setahun ini, tentunya harus melibatkan semua pihak terkait. Pada pertimbangan kegiatan, kepala sekolah membahas terkait kebutuhan dana yang akan digunakan yang hanya menggunakan keuangan sekolah atau meminta dana dari orang tua/wali murid. Dengan adanya perencanaan keuangan yang telah dipertimbangkan secara melibatkan semua pihak yang bersangkutan maka dapat memberikan keberhasilan pada kegiatan operasional sekolah yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan dan didukung dengan manajemen yang memadai. Perencanaan keuangan yang dilakukan membutuhkan banyak pertimbangan, sehingga hasil dari perencanaan dapat memberikan dukungan dalam mengembangkan program sekolah sesuai dengan penyusunan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah). Selain itu RAPBS merupakan pedoman yang baik dalam melaksanakan kegiatan operasional sekolah dalam satu tahun kedepan yang memuat berbagai program serta kegiatan yang dapat meningkatkan pembelajaran siswa, mendukung perkembangan sekolah, serta kesesuaian anggaran yang dibutuhkan sekolah yang dimana dananya diambil dari dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
Kedua, pelaksanaan manajemen keuangan dalam pelaksanaan keuangan sekolah adanya dua hal yakni penerimaan dan pengeluaran. Terkait penerimaan PAUD Tunas Bangsa Patihan berasal dari dana pemerintah yaitu Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) serta uang infak anak. Penerimaan keuangan sekolah dana yang telah didapatkan dari sumber perlu adanya prosedur pengolaan yang cukup terorganisisr sesuai dengan kesepakatan baik berupa teoritis maupun peraturan pemerintah. Penerimaan yang berasal dari Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) diterima langsung oleh kepala sekolah dan dana infak anak (SPP) diterima guru kelas dan akan disetorkan kepala sekolah untuk dilakukan pencatatan. Sumber PAUD Tunas Bangsa Patihan didapatkan dari Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sebesar Rp 600.000 tiap siswanya yang akan dicairkan dalam kurun waktu 2 kali dalam tiap ajaran sehingga dana bantuan akan diterima sekolah pada semester ganjil dan semester genap. Sumber keuangan infak anak sebesar Rp 60.000 akan tetapi bagi yatim piatu sekolah akan dibebaskan pembayaran infak sama halnya dengan anak yatim maka pembayaran infak hanya dibayarkan setengah. Sedangkan pengeluaran dana sekolah PAUD Tunas Bangsa Patihan menyesuaikan dengan perencanaan yang telah direncanakan pada awal tahun ajaran baru yang diserahkan ke kepala sekolah, bendaharan serta guru yang membutuhkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran di kelas. Pengeluaran dana yang dilakukan setelah ditulis secara kronologis, kemudian dicatat dalam buku catatat pengeluaran menurut jenis pengeluarannya. Penggunaan keuangan bersumber dari Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) memiliki persyaratan dalam penggunaan serta larangan yang ada dalam peraturan pelaksanaan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD. (Mesiono & Haidir, 2021)
Ketiga, pembukuan, pembukuan yang dimiliki PAUD Tunas Bangsa Patihan tidak ada mekanisme atau sistem secara khusus akan tetapi setiap adanya penerimaan keuangan atau pengeluaran keuangan langsung dibukukan oleh kepala sekolah atau bendahara sekolah dengan adanya penunjang seperti kwitansi pembelajaran. Pembukuan yang dimiliki PAUD Tunas Bangsa Patihan terdiri dari Rencana Anggaran dan Pembelajaran Sekolah (RAPBS), penerimaan keuangan sekolah, pengeluaran keuangan sekolah, buku kas umum, kwitansi, serta laporan dan pertanggungjawaban sekolah, adapun pembukuan lain yakni terkait pembukuan piutang akan tetapi sesuai arahan yayasan bahwasanya buku tersebut tidak diperbolehkan untuk dicantumkan dalam penelitian dikarenakan alasan tertentu. Dalam pembukuan keuangan sekolah adapun pihak yang terlibat ialah kepala sekolah serta bendahara sekolah.
Keempat, pelaporan dan pertanggungjawaban, bahwa pelaporan dan pertanggungjawaban merupakan suatu proses pengawasan yang harus di laksanakan dengan melaporkan LPJ keuangan secara obyektif dan tersusun dengan semua kegiatan yang menggunakan transaksi keuangan dalam pelaksanaan program yang ada di sekolah yang nantinya akan dilaporkan setiap bulan dan setiap akhir tahun ajaran di bawah pengawasan Kementerian Agama (Kemenag) serta Yayasan Persaudaraan Muslimah. Pelaporan dan pertanggungjawaban di PAUD Tunas Bangsa Patihan sendiri secara garis besar ditangani langsung oleh kepala sekolah dengan adanya bantuan dari bendahara sekolah untuk melakukan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atau LPJ. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti telah lakukan yakni mekanisme dalam laporan dan pertanggungjawaban keuangan pendidikan di RA Perwanida 01 Jember dengan adanya pembukuan yang dilakukan setiap adanya transaksi keuangan sekolah. Kemudian kepala sekolah akan menyampaikan secara langsung kepada guru terkait penggunaan keuangan sekolah.
Sekolah harus memberikan informasi terkait kondisi keuangan pendidikan yang dimiliki secara transparan dan realistis, mulai dari penerimaan atau pendapatan sumber keuangan sekolah hingga pengeluaran dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. PAUD Tunas Bangsa Patihan dalam kegiatan laporan dan pertanggungjawaban sudah sesuai dengan teori yang ada dikarenakan melaksanakan laporan dan pertanggungjawaban sesuai dengan format yanag ada serta nantinya akan digunakan untuk evaluasi yang diadakan oleh PAUD Tunas Bangsa Patihan setiap akhir tahun.
Proses Evaluasi yang dilakukan ialah membahas terkait kekurangan – kekurangan yang ada seperti pelaksanaan kegiatan yang cukup banyak sehingga keuangan mencapai batas limit sehingga kepala sekolah meminta guru untuk menggunakan keuangan dengan sangat efisien. Evaluasi manajemen keuangan dilaksanakan setiap akhir tahun ajaran membahas terkait kekurangan-kekurangan yang dimiliki dalam penggunaan keuangan seperti melebihi batas limit keuangan tetapi kegiatan kurang berjalan secra optimal, evaluasi di laksanakan dengan melakukan rapat internal sekolah yang selanjutnya memperbaiki kekurangan – kekurangan sebelumnya dan memperbaiki pada penggunaan keuangan selanjutnya.(Muhtar et al., 2021)
KESIMPULAN
Manajemen keuangan sekolah merupakan suatu hal yang cukup penting dalam membantu berjalannya kegiatan yang berada di PAUD Tunas Bangsa Patihan. Manajemen keuangan sekolah yang berada di PAUD Tunas Bangsa Patihan memiliki langkah – langkah yang sudah lengkap yakni perencanaan manajemen keuangan dilakukan setiap awal tahun ajaran baru yang pelaksanaannya melakukan rapat internal untuk melakukan musyawarah bersama internal sekolah dengan pemilihan kegiatan dalam perencanaan disesuaikan dengan kalender akademik serta mempertimbangkan dana yang akan digunakan setelah kesepakatan diambil maka kepala sekolah akan memberitahukan kepada wali murid dan menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Pelaksanaan manajemen keuangan sekolah memiliki dua pembagian yakni penerimaan yang bersumber dari BOP dan dana infaq. Pembukuan manajemen keuangan di PAUD Tunas Bangsa Patihan yakni pembukuan sederhana, lengkap dan mudah dipahami
DAFTAR PUSTAKA
Amin, A., Ilmu, J. K., & Vol, B. I. (2022). Manajemen Keuangan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan ( Studi Kasus Di Kelompok Bermain Nur Masithah Sampang , Madura ) Esi Hairani Institut Ilmu Al- Qur ’ An ( Iiq ) Jakarta Mengembangkan Kemampuan Kognitif , Bahasa Dan Sosial-Emosional Anak Usia Dini ( . 5(2), 433–442.
Damayanti, E. (2019). Konsep Dasar Butir Instrumen Penilaian Akreditasi Pendidikan Anak Usia Dini. Urnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(2), 134–148. Https://Doi.Org/10.19109/Ra.V3i2.4495
Ismail, F., & Sumaila, N. (2020). Implementasi Manajemen Pembiayaan Dalam Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bitung, Sulawesi Utara. Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(1), 1–18. Https://Doi.Org/10.14421/Manageria.2020.51-01
Mesiono, M., & Haidir, H. (2021). Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Analisis Konsep Dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan). Hikmah, 17(2), 61–73. Https://Doi.Org/10.53802/Hikmah.V17i2.88
Muhtar, M. A., Bk, T., & Akil, H. (2021). Perencanaan Keuangan Sekolah Dan Upaya Perbaikan Sistem Manajemen Keuangan Di Ra-Abata Mardhotillah. Peteka, 4(3), 524–531. Http://Jurnal.Um-Tapsel.Ac.Id/Index.Php/Ptk/Article/View/4890
Nur Alawiyah Kharisma Yusuf. (2022). Implementasi Fungsi Manajemen Kepala Sekolah Ra ( Raudhatul Athfal) Terhadap Pengelolaan Program Bantuan Operasional Pendidikan (Bop) Di Lembaga Pendidikan Raudhotul Athfal (Ra) Kecamatan Ungaran Timur. Pedagogika: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 2(1), 56–61. Https://Doi.Org/10.57251/Ped.V2i1.339
Nurhasanah, Miranti, W., & Wulandari, R. (2022). Pengelolaan Keuangan Lembaga Kelompok Bermain Kb Amalia. Jimr : Journal Of International Multidisciplinary Research, 58–67.
Setiawan, H. R. (2022). Manajemen Program Pendidikan Inklusif (Studi Analisis: Raudhatul Athfal). In Kumpulan Berkas Kepangkatan …. Https://Publication.Umsu.Ac.Id/Index.Php/Ht/Article/Download/2038/1926
Situmeang, R., Pohan, S., & Hadia Lubis, R. (2022). Manajemen Keuangan Sekolah Taman Kanak Kanak Kalam Kudus Sibolga 2022/2023. Cemerlang, Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Bisnis, 2(4), 180–190.