Bg

Berita

DIVERSIFIKASI SUMBER PENDAPATAN PERGURUAN TINGGI: BELAJAR DARI UNIVERSITAS HARVARD

10 July 2023

Oleh: Muhammad Munadi

Beban Belanja Perguruan Tinggi Negeri

Perguruan tinggi di Indonesia jumlahnya sangat banyak – baik yang dimiliki pemerintah maupun nonpemerintah. PT milik pemerintah tersebar di hampir semua kementerian maupun lembaga pemerintah non kementerian (LPNK). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia

No Kementerian/Lembaga Negeri Swasta
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek 123 3205
2. Kementerian Agama 98 1081
3. Non Kemendikbudristek dan Kemenag 187 0
  Jumlah 408 4286

(Munadi, 2022)

Tabel 1 menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berjumlah 408 (dan diyakini data bertambah saat ini) akan mendapatkan sumber pendapatan dari pemerintah berupa Rupiah Murni (RM) untuk operasional rutin ditambah RM untuk Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Subsidi ini bertambah tahun akan semakin besar dan memperberat anggaran belanja pemerintah. Pemerintah sudah berusaha untuk “menyapih” dengan model perubahan tipe perguruan tinggi yang awalnya PTN Satuan Kerja Pendapatan Negara Bukan Pajak (PTN SATKER PNBP), ke PTN Badan Layanan Umum (PTN BLU) dan PTN Badan Hukum (PTN BH). Arah dalihnya adalah kemandirian dan otonomi dengan cara pengurangan sedikit demi sedikit subsidi pemerintah kepada PTN.

Pengembangan Sumber Pendapatan PTN

Apa yang bisa dilakukan perguruan tinggi ketika berubah PTN Satuan Kerja Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), ke PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan PTN Badan Hukum (PTN BH). Tidak bisa kalau PTN hanya mengandalkan dari dana bersumber dari mahasiswa atau orang tua mahasiswa ketika jumlah warganegara lebih dominan ekonomi menengah ke bawah dan pendapatan perkapita penduduk sangat rendah. Tidak bisa juga negara “berbisnis” dengan warganegaranya. Disinilah diperlukan pengembangan sumber pendapatan dengan mempelajari sumber pendapatan dari Universitas Harvard.

Pencermatan bisa melalui laporan tahunan yang di-upload oleh  Universitas Harvard. Laporan tahunan sudah rutin diupload di websitenya, yaitu: https://finance.harvard.edu/annual-report. Banyak yang bisa diakses dari tahun fiscal 2005 – 2022. Sudah 17 tahun universitas ini meng-upload financial annual report. Laporan tahunan ini bisa dijadikan 2 hal oleh perguruan tinggi yang memiliki program studi manajemen pendidikan, manajemen pendidikan Islam, maupu administrasi pendidikan baik jenjang sarjana, magsiter maupun doctor dijadikan benchmarking pengelolaan keuangan lembaga pendidian serta bisa dijadikan tempat riset dengan beragam topik penelitian. Topik penelitianna bisa beragam: riset tentang sumber dan jenis pendapatan dalam kurun 17 tahun, pengelolaan sumber pendapatan, pengelolaan philanthropy yang dijadikan sumber pendapatan, jenis-jenis belanja perguruan tinggi, maupun tema lain. Tema-tema riset ini kalau bisa dikembangkan tidak hanya berdasar data di portal website saja tetapi bisa ditindaklanjuti pada realitas pengelolaannya di perguruan tinggi dengan model riset kolaboarasi antar universitas dalam maupun luar nigari. Terlepas itu semua, semua bisa dipelajari melalui website perguruan tinggi tersebut.

Dari sisi pendapatan dan sumber pendapatan bisa dilihat dari laporan keuangan  3 tahun terakhir yaitu tahun 2022 – 2020 dapat dilihat berikut ini.

Tabel 2. Sumber Pendapatan Universitas Harvard 2022 – 2020

(Harvard University, 2020, 2021, 2022)

Tabel 2 menunjukkan bahwa ada 4 sumber pendapatan yang dimiliki Universitas Harvard yaitu: philanthropy, research, education,  dan other. Pendapatan yang paling besar bersumber dari philanthropy, disusul SPP mahasiswa baik yang berasal dari pendidikan gelar maupun non gelar sebesar 21% pada tahun 2022. Kondisi ini ada kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3% dibandingkan tahun 2021 dan 2020. Sumber pendapatan berikutnya berasal dari  bidang riset (riset yang dibiayai oleh pemerintah pusat, provinsi, atau daerah kabupaten/kota dan riset yang dibiayai oleh sektor non pemerintah) dan pendapatan lain non akademik sebesar 17%. Pendapatan yang terakhir ini dalam konteks Indonesia yang akan lebih “dibebaskan” oleh pemerintah ketika status PTN-nya adalah PTN BLU dan PTN BH. Yang perlu dicatat pada pendapatan lainnya harus tidak boleh lepas sama sekali dari core business perguruan tinggi. Kalau lepas akan berakibat pada konsentrasi perguruan tinggi akan bergeser dari akademik ke jalur non akademik.

Yang paling menarik dari sisi pendapatan justru yang terbesar berasal dari philanthropy. Walaupun ada fluktuasi prosentase  pendapatan dari 3 tahun tersebut – baik yang berasal dari current Use Gifts dan Net Endowment Distribution tetapi pendapatan ini muncul sejak laporan tahunan ini diupload pada tahun 2005. Namun demikian Endowment Funda (dana abadi) Universitas Harvard dikelola secara professional oleh Harvard Management Company (HMC) sejak tahun 1974 (Ginanjar, 2020).   Inspirasi yang bisa dibangun bahwa perguruan tinggi jangan hanya tergantung sumber pendapatan dari mahasiwa atau orang tua mahasiswa serta pengelolaan philanthropy harus profesional. Perlu penguatan pendapatan bersumber dari philanthropy terutama perguruan tinggi baik perguruan tinggi binaan Kemendikbud maupun Kemenag. Apalagi Perguraun Tinggi Keagamaan Islam binaan Kemenag harus lebih awal dalam mengelola dana ummat secara professional dan amanah. Hal ini mengingat bahwa Indonesia menurut Laporan World Giving Index Indonesia memiliki skor World Giving Index tertinggi selama lima tahun berturut-turut. Temuannya menunjukkan bahwa Indonesia mempertahankan peringkat teratasnya dengan Indeks 68%, sebagian besar tidak berubah sejak 2020 (69%). Indonesia memiliki tingkat donasi (84%) dan relawan (63%) tertinggi di dunia. Gambarannya sebagai berikut.

Gambar 1. Sepuluh Negara dengan skor tertinggi pada tahun 2021

Kalau PTKIN dan PTN bisa mengelola potensi ini akan menjadi sumber pendapatan alternative untuk tidak tergantung dengan sumber pendapatan dari mahasiswa/orang tua mahasiswa. Wallauhu a’lam.

Daftar Pustaka

Ginanjar, D. (2020, March 11). Kampus Merdeka dan Dana Abadi PTNBH. Jawa Pos. https://www.jawapos.com/opini/01258907/kampus-merdeka-dan-dana-abadi-ptnbh

Harvard University. (2020). Harvard Financial Report Fiscal Year 2020. https://finance.harvard.edu/files/fad/files/fy20_harvard_financial_report.pdf

Harvard University. (2021). Harvard Financial Report Fiscal Year 2021. https://finance.harvard.edu/files/fad/files/fy21_harvard_financial_report.pdf

Harvard University. (2022). Financial Report Fiscal Year 2022. Harvard University. https://finance.harvard.edu/files/fad/files/fy22_harvard_financial_report.pdf

Munadi, M. (2022). Manajemen Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 Edisi Kedua. Kencana Prenada Media.